Beranda | Artikel
Makna Talbis dan Ghurur
Jumat, 2 Juli 2021

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Ihsan Al-Atsary

Makna Talbis dan Ghurur adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan kitab Talbis Iblis. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary pada Senin, 18 Dzulqa’dah 1442 H / 28 Juni 2021 M.

Ceramah Agama Islam Tentang Makna Talbis dan Ghurur

Talbis dan ghurur adalah salah satu tipu daya dan langkah-langkah setan. Yaitu melakukan talbis, seperti yang Allah Subhanahu wa Ta’ala katakan di dalam Al-Qur’an:

لَأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي الْأَرْضِ وَلَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ

Sebelum menyesatkan anak Adam, setan terlebih dulu menghiasi keburukan dengan sesuatu yang terlihat baik/indah/benar sehingga seorang anak Adam terpedaya melakukan sesuatu yang dia pandang baik itu, ternyata itu adalah satu keburukan.

Pengertian Talbis

Talbis adalah menampakkan kebatilan dalam bentuk kebenaran, sehingga yang benar terlihat batil dan yang batil terlihat benar. Maka salah satu doa yang kita mohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah:

اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا، وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ. ،وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلاً، وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ.

“Ya Allah perlihatkanlah kebenaran kepadaku sebagai sebuah kebenaran dan berilah aku karunia/nikmat untuk dapat mengikutinya. Dan perlihatkanlah kebatilan itu kepadaku sebagai sebuah kebatilan dan berilah aku rezeki untuk dapat meninggalkannya.”

Ini salah satu doa yang mungkin kita sering baca dan kita panjatkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karena terkadang setan menampakan kebatilan sebagai suatu kebenaran dan sebaliknya. Hal ini supaya kita mau menerima kebatilan itu dan justru meninggalkan kebenaran, inilah talbis.

Tentunya ini semua diawali dengan was-was dan syubhat yang dibisikkan dan dihembuskan ke dalam hati. Hati yang sudah terserang penyakit was-was akan mudah terkena talbis dari setan. Karena talbis tidak akan mempan kepada hati yang dipenuhi dengan yakin.

Pengertian Ghurur

Ghurur adalah kejahilan (kurangnya ilmu) yang mengakibatkan seseorang meyakini suatu kesalahan sebagai kebenaran. Sebagaimana dikatakan bahwa musuh manusia adalah kejahilannya sendiri yang membuat segala sesuatu menjadi terbalik. Itulah buruknya kacamata kejahilan.

Berbeda dengan seorang yang memiliki ilmu, dia melihat segala sesuatu dengan ilmu. Sehingga jelas baginya mana yang haq dan yang batil. Adapun orang yang jahil dan dia melihat segala sesuatu dengan kacamata kejahilan, maka boleh jadi warna merah terlihat sebagai warna biru baginya atau sebaliknya. Itulah beda antara orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu.

قُلْ هَلْ يَسْتَوِى الَّذِيْنَ يَعْلَمُوْنَ وَالَّذِيْنَ لَا يَعْلَمُوْنَ

Katakanlah: ‘Apakah sama orang yang tahu dengan orang yang tidak tahu?’” (QS. Az-Zumar[39]: 9)

Oleh karena itu Al-Hasan Al-Bashri pernah mengatakan bahwa seorang alim dengan kacamata ilmunya dapat melihat fitnah sebelum fitnah itu datang, maka dia menghindarinya. Adapun awam baru tahu itu fitnah setelah fitnah itu menimpa dirinya.

Inilah yang disebut dengan ghurur (orang yang terpedaya). Semua itu terjadi karena adanya syubhat yang mengakibatkan munculnya keyakinan yang salah.

Diperlukan ilmu

Perlu ilmu dan kewaspadaan yang penuh untuk bisa selamat dari langkah-langkah setan untuk menyesatkan anak Adam. Tentu saja setan dengan mudah menaklukan orang jahil. Dan setan perlu talbis yang lebih kuat untuk memperdaya orang yang berilmu. Walaupun tidak ada jaminan orang yang berilmu selamat dari tipu daya setan, tapi akan lebih mudah bagi iblis dan bala tentaranya untuk memperdaya orang yang jahil. Dia akan lebih leluasa untuk menempatkan orang jadi ini kedalam bentuk kesesatan apa yang diinginkannya.

Maka dari itu langkah pertama untuk selamat dari setan adalah berilmu. Dengan itu kita dapat menjaga setiap perkataan dan perbuatan. Karena semuanya dilandasi dengan ilmu dan kita melihat segala sesuatu dengan kacamata ilmu. Tapi kalau dengan kacamata kejahilan, maka segala sesuatu bisa berubah.

Tolak ukur keberhasilan setan dalam menggoda manusia tergantung kepada peluang yang dimiliki oleh setan. Terkadang peluang itu memang diberikan oleh anak Adam tersendiri. Misalnya peluang kejahilan, iblis akan memiliki peluang lebih besar ketika hamba itu jahil. Dan iblis akan memiliki peluang lebih besar kepada orang yang berilmu yang ghaflah (lalai), yaitu dia tahu tapi dia melalaikannya.

Peluang-peluang ini akan mempermudah iblis untuk memperdaya anak Adam tersebut. Dia akan melihat peluang yang dimilikinya, semakin besar atau semakin kecil, semakin banyak atau semakin sedikit. Itu tergantung kepada ilmu yang dimiliki oleh anak Adam dan kewaspadaannya. Semakin berilmu dan waspada, maka akan semakin kecil peluang iblis untuk dapat memperdaya. Semakin jahil dan semakin lalai, maka akan semakin mudah iblis untuk memperdaya anak Adam tersebut.

Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download mp3 kajian dan simak pembahasan yang penuh manfaat ini.

Download MP3 Kajian


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/50353-makna-talbis-dan-ghurur/